Sabtu, 06 Agustus 2016

MUSIC is My LIFE (Part 1)

     Musik. Satu kata ini benar benar kata kesukaanku. Kecintaanku pada musik berawal dari lantunan melodi ayah ibuku saat aku dalam kandungan. Musik adalah teman setiaku di saat aku sedih, senang, lega, ataupun cemas. Mungkin, memang hanya musik satu-satunya temanku. Ya begitulah, semenjak ayah dan ibuku pindah kerja ke luar negeri, aku ditinggal bersama nenekku di kampung. Tak ada seorangpun yang kukenal selain nenek, hanya gitar saja yang ada bersamaku untuk memainkan musik.
     “Mas, ayo makan,” terdengar panggilan nenekku. Kulihat jam, ternyata sudah siang. Sepertinya aku baru saja bangun, pikirku.
     “Ya, nek, sebentar,” sahutku kemudian.
     “Kamu lho ya main gitu, masak gitaran mulu,” kata nenekku sesaat aku duduk di meja makan. Ya, begitulah, walaupun sudah tua begini, nenekku masih energik untuk menggodaku.
     “Ya, nek. Entaran aja, ya. Aku masih pengin nglanjutin lagu buatanku,” jawabku. Aku memang ada dalam proyek penulisan lagu. Doain, ya, semoga lagunya bagus dan menarik (:
     Aku memang tidak terbiasa bermain bersama dengan teman teman di sekitar rumahku. Aku memang seorang yang pendiam dan nggak aneh-aneh. Tapi, aku pikir pikir, kalau misalkan aku jadi musisi nanti (AMIN!!!) kalau tidak ada orang yang mau mbantu aku, aku mungkin tidak akan sukses.      Ya, jadi aku putuskan untuk keluar rumah dan berusaha untuk mencari teman baru. It’s not my comfort zone!!!
     Langkah pertamaku diliputi rasa kegelisahan. Langkah demi langkah kulalui semakin ringan, dan akhirnya aku yakin akan mendapatkan teman manusia pertamaku hari ini. Kususuri jalan jalan berbatu, dan akhirnya..... Aku menemukan seorang lelaki yang mungkin seumuran denganku, sedang bermain seruling, seruling bambu pastinya. Kubulatkan tekat untuk menghampirinya.
     “Hai,” kata yang pertama kali keluar dari mulutku.
     “Halo, perlu bantuan apa ya?” balasnya.
     “Enggak, kok. Kamu lagi ngapain?”
     “Ya ginilah, ga ada kerjaan. Kamu orang baru, ya? Namaku Hari, kamu?”
     “Eh, nggak kok. Aku sudah lama, cuman jarang keluar aja. Namaku Toni, salam kenal.”
     “Oh, pantas aku jarang lihat kamu.”
     Kata hai menjadi awal permulaan perbincangan pertamaku dengan anak lain di sekitar sini. Dari obrolan singkat ini, aku mengetahui bahwa Hari adalah pencinta musik, sama sepertiku. Akupun mengajaknya bermain musik bersama esok hari.
     “Besok, ya, jangan lupa,” kataku.
     “Oke, sipp. Di sini ya, gitar jangan ketinggalan,” jawabnya.
     “Siap, Bos!” candaku
     Musik. Musik bukan hanya sebagai hobiku. Musik menjadi sarana bertemanku. Semenjak itu, aku memiliki banyak teman, dengan tetap musik menjadi teman pertamaku. Thank you, music.
     Tapi.......

Magelang, 6 Agustus 2016
Aditya Kristiaji (01)



NB : tunggu minggu depan yaaaa... (semoga inget)

Pertemuan Itu......

(terkhusus untuk para pejuang yang mengabdi di kampus ini)

Rintik hujan mulai membasahi tanah yang kering ini
Titik titik hujan ini bagaikan jembatan ke masa laluku
Memori memori indah yang aku lalui
Kenangan manis yang tak akan pernah kulupakan sampai kapanpun
Mungkin sampai aku menghilang dari bumi ini

Ya, benar
Pertemuan inilah yang mengubah hidupku
Pertemuan di tengah rintik hujan yang mengguyur tanah ini
Dari yang hanya seonggok daging
Menjadi manusia yang mempunyai akal pikiran
Pertemuan dengan seorang yang sangat berarti bagiku

Tetapi, pertemuan ini tidak berlangsung lama
Dia hilang, hilang entah kemana
Hanya bayangannya saja yang tetap mengikutiku
Suaranya masih terngiang di telingaku walaupun raganya sudah tak tampak lagi
Kata kata bijak yang bisa menjadikanku seperti ini
Kata kata mutiara yang telah mengubah hidupku

Rintik hujan ini, kembali membawaku ke diriku yang sekarang
Yang penuh dengan kesuksesan
Bagian yang terindah dalam hidupku ini mungkin tidak akan bisa kuraih
Tanpa uluran tangan dan bantuan orang itu
Tanpa belaian dan kasih sayang orang itu

Terimakasih, sekali lagi aku ucapkan terimakasih
Terima kasih yang tiada ujungnya akan selalu ku ucapkan
Karena jasamu yang tak ada batasnya bagiku
Hidupku yang tak berguna menjadi berarti
Dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, negara, dan dunia

Magelang, 6 Agustus 2016
Aditya Kristiaji (01)


Sinopsis Film Indonesia "MIKA"

MIKA adalah salah satu film Indonesia tahun 2013, yang merupakan adaptasi dari sebuah novel berjudul "Waktu Aku Sama Mika". film ini diliris tanggal 17 Jauari 2013 yang disutradarai oleh Lasja Fauzia S. Film ini juga sempat diputar di IFF Melbourne, Australia.


MIKA bercerita tentang seorang gadis yang mempunyai kelainan Skoliosis bernama Indi  (Velove Vexia). Gadis yang dulunya periang tersebut menjadi putus asa saat menerima kenyataan bahwa ia harus memakai brace (penyangga) setiap saat. Karena orang tua Indi khawatir akan keadaan anaknya tersebut, mereka pun mengajaknya berlibur. Tanpa terduga Indi bertemu Mika (Vino G. Bastian), yang membuat semangat hidupnya bangkit kembali. Setelah sekian lama saling mengenal satu sama lain, Mika pun mengakui bahwa ia mengidap penyakit HIV/AIDS dan menyatakan cintanya ke Indi. Karena Mika selalu membuat Indi bahagia, Ia pun menerimanya. Indi menutupi hubungannya dengan Mika dari ibunya (Donna Harun) karena tau Ibunya tak menyukai Mika yang lebih tua dan bertato. Hingga suatu saat, kondisi Mika melemah lalu hubungan diantara keduanya terungkap dan orang tua Indi mengetahui masa lalu Mika. Tanpa alasan, Mika menjauhi Indi. Yang membuat Indi bertanya-tanya akan keadaan Mika. Mika tau ajalnya sudah dekat dan tak mau membuat Indi sedih. Setelah ditinggal Mika, Indi sadar bahwa Mika adalah sumber semangat dan kebahagiaan hidupnya.




Pemain Film :

  • Velove Vexia sebagai Indi
  • Vino G. Bastian sebagai Mika
  • Donna Harun sebagai Ibunya Indi
  • Iszur Muchtar sebagai Ayahnya Indi
  • Framly Nainggolan sebagai Fred
  • Dallas Pratama sebagai Cliffton
  • Henny Zulyani sebagai Mama Mika
  • Georgy Timothy sebagai Gerry

Trailer Film :









Penulis : Dellysha Naomi Riadh (09)





Senin, 01 Agustus 2016

Teru-Teru Bozu

Boneka Teru-Teru Bozu
                Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
 
Itsuka no yume no sora no yō ni
 
Haretara kin no suzu ageyo

  
Teru-teru-bōzu, teru bōzu 
Ashita tenki ni shite o-kure
 
Watashi no negai wo kiita nara
 
Amai o-sake wo tanto nomasho

  
Teru-teru-bōzu, teru bōzu 
Ashita tenki ni shite o-kure
 
Sorete mo kumotte naitetara
 
Sonata no kubi wo chon to kiru zo
 
            Neji menyanyikan lagu ini sambil memandang langit yang mendung, sembari Ia menggantungkan boneka penangkal hujan yang telah dibuatnya dengan kain. Nanti malam, Ia dan teman-temannya berencana untung mengadakan camping di bukit belakang sekolahnya. Ia menelepon beberapa temannya.
“Oi Diaz, kamu udah nggantung bonekanya juga kan?”
“Oh, udah-udah, semoga nanti malam terang ya! Agar camping kita lancar”
            Selesai menelepon, langit yang semula mendung, berubah menjadi terang. Neji sangat senang dengan keadaan itu. Ia menelepon semua teman temannya bahwa langit sudah kembali terang dan Ia mulai bersiap untuk camping nanti malam.Ia tak sadar, bahwa setelah melakukan ritual itu, Ia lupa untuk menyiram boneka itu dengan arak cina dan menghanyutkannya di sungai.Malamnya Ia begitu senang dan bersemangat ketika teman-temannya telah menunggunya di bukit belakang sekolah.
“Hai semua, gimana nih? Udah siap semua kan?”Kata Neji
“Udah kok, ayok kita mulai api unggunnya”Kata Levia
            Mereka bersemangat menyanyi sambil membakar makanan yang telah dibawa oleh mereka.
“Eh, aku pipis sebentar ya”kata Diaz
“Oke oke”Sahut Neji
            Sekarang, di tempat itu hanya ada Neji dan Levia, mereka tetap bersemangat bernyanyi sambil makan.
“AAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!”terdengar suara Diaz berteriak
“Ada apa dengan Diaz? Ayo kesana”kata Neji
            Dan sesampainya Ia disana, Neji dan Levia dikejutkan dengan sesosok boneka besar yang tergantung di atas pohon, dikepalanya telah penuh dengan air dan diikat dengan tali.
“Astaga! Itu kan Diaz” kata Levia
“Ayo kita cek”sahut Neji
            Ternyata memang benar bahwa itu jasad Diaz yang telah tergantung di pohon dengan kondisi mengenaskan kehabisan nafas didalam kain itu.Tiba-tiba, sehelai kain menutupi Levia dan Levia terangkat ke atas pohon, kepalanya diikat dan air mulai keluar dari boneka itu.
“Neji!!!Tolong aku *glupglup”pinta Levia
“Iya Levia, akan segera kutolong”Jawab Neji panik
            Neji mulai mencari tongkat atau pisau untuk menurunkan Levia, namun semuanya terlambat, Kepala boneka itu sudah penuh dengan air dan tidak terdengar apa-apa lagi dari sana.
“Ya Tuhan,, apa yang terjadi”Neji menangis sambil meminta tolong
            Namun, pelanggaran ritual yang telah Ia lakukan sudah terlanjut terjadi, Neji pun mati dengan cara yang sama, yaitu diikat dan digantung dipohon itu.

Oleh
Dean Farrel R.W (XI MIA 2/08)

Lirik lagu diambil dari : http://coderzlirik.blogspot.co.id/2011/04/teru-teru-bozu-no-uta.html

CREEPYPASTA #2

Misteri Lagu Kematian
                Hai sobat BATAGOR XI MIA 2! Kali ini sayan akan memberitahu informasi tentang sebuah lagu yang terkenal dapat membuat telinga bahkan mental pendengarnya menjadi kacau/hancur.Sebenarnya tidak ada sama sekali unsur setan/gaib di lagu ini, hanya saja lagu ini memang digunakan untuk menginterogasi seseorang yang tidak mau mengaku atas kesalahannya. Konon dampak yang sering terjadi adalah paranoid, pusing kepala, dan sakit telinga
                Lagu ini memang di isi dengan suara suara yang mengganggu, antara lain suara anak kecil yang tertawa cekikikan dengan nada yang tinggi, lalu suara ini berubah menjadi suara jeritan yang sangat amat melengking, dengan suara yang sangat tinggi hampir mendekati batas ultrasonik.Bagian inilah yang membuat telinga kita menjadi sakit, tetapi suara cekikikan pun belum hilang dari video ini.Lalu muncul suara anak kecil yang bersenandung tanpa lirik, suara tersebut makin keras dan ada suara wanita menjerit dan tiba-tiba suara menjadi suara yang sangat berisik.Suara itu lalu hilang, tetapi muncul suara perempuan di awal dan kali ini diiringi suara perempuan yang menangis. Suara tadi berpadu menjadi sangat ramai dan membuat otak kita pusing.
                Oke sobat Batagor, cukup sekian dari saya, tunggu cerita selanjutnya ya...

Oleh
Dean Farrel R.W. (08)