Sabtu, 23 Juli 2016

Seorang Siswa


                  Hi, pagi hari ke 6 di kelas yang baru, kami sebagai abang kakak baru, amanah baru, adikadik bau 27. Apa yang diamanahkan sebelumna sekarang sudah kami raih, ya tidak gampang tentunya, ada amanah, kewajiban, dan hak yang ditambah. Senang rasanya punya adik baru, menambah keluarga baru, juga.. ya bahan didikan baru. terkadang menjadi abang kakak ada senangnya ada susahnya, beragama cerita baru juga. Ada tentu adik yang baik dan normative, yang apabila ditegur akan mengerti dan menjalankan pula, namun tentu ada adik yang terkadang menguji kesabaran. Ya sebagai abang kakak yang ingin membina adik tentunya kami memang harus bersabar. Namun yang paling berkesan tentunya muka-muka teman-teman yang masih lugu namun sudah diberi amanat untuk membina adik-adik namun harus mengontrol bagaimanapun caranya agar kami tetap mematuhi autran baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
                Terkadang, melihat adik-adik, saya menjadi teringat bagaimana saya dulu. Terkadang menjadi geli sendiri, “oh ternyata saya dulu se-lugu ini ya”. Mengingat masa-masa kelas 10, rasanya baru kemarin kami dilatih bersama-sama, berbagi keringat yang sama, tawa dan canda yang sama, juga cerita yang aneh-aneh, mulai dari peraturan yang begitu banyak ada. Memang, semua peraturan itu terkadang tidak bisa kami terima pada awanya, namun melihat sekarang kami sudah berdiri disini sebagai seorang abang-kakak yang baru, semua peraturan tersebut kami sadari memang sebagai hal yang membuat kami seperti ini. Keringat yang tercucur tak terhingga, itulah apa yang membuat kita menjadi orang yang sebaik ini. Berbicara tentang PDK, tentu masih ingat lah kami dengan kewajiban semir , brasso, dan setrika. Kewajiban menyebalkan tersebut, memang kami akan suka-tidak suka melakukannya. Lucu sekali mengenang masa itu.
                TN, apa yang seorang calon siswa pikirkan tentang TN? Tak bisa dipungkiri bahwa nama TN memang sudah melambung tinggi dari lama. Seorang siswa TN, bayangannya adalah seorang yang berwibawa, seorang yang memang pada dasarnya dididikuntuk menjadi seseorang yang kuat. Namun yang paling kuat dari Tn itu sendri adalah sifat asah, asih, asuhnya. Sistem among sebagai sendi. Apa kah yang dimaksud sebagai sikap asah, asih, asuh? Asah, apa itu sikap asah? Sebagai seorang siswa TN tentu memang diperlukan pribadi yang kuat dan tentunya sempurna, dari sisi akademik, sikap, dan juga kesamaptaan. Sebagai abang kakak yang sudah dibina selama setahun di TN ini, setidaknya seharusnya kami sudah mencapai tahap pemantapan dari ketiga aspek tersebut, dan oleh karena itulah, merupakan sebuah hak berikut kewajiban bagi kami untuk membina adik, mengasah mereka menjadi sebuah pisau yang tajam. Bagaikan sebuah pisau yang ingin dibentuk, memang panas rasanya, membuat besi tersebut meleleh. Meleleh disini memiliki artian bahwa adik akan dibuat melembek agar dapat dibentuk, tenntu adik memang harus ditempa, saat sedang panas-panas nya. Lalu setelah ditempa sedemikian rupa, adik-adik harus diasah menjadi lebih tajam. kontrovei pasti ada, namun sebagai seseorang yang kuat tentu mereka pada akhirnya akan menjadi pribadi yang tajam. Hanya ada 2 pilihan yang menentukan kehidupan disini. Mencoba hingga akhir, atau tidak sama sekali. tidak ada yang boleh dijalankan seara setengah-setengah disini. smeuanya akan dialkukan secara maksimal. lalu sikap yang kedua, asih. di sikap atau azas yang sebelumnya tentu membawa hawa atau bayangan bahwa TN seperti sebuah tempat pembinaan yang begitu keras tanpa ampun sama sekali. itu sebabnya disini sikap asih ada untuk ,menjadi penengah disini. mereka diharuskan untuk membina dengan rasa kasih saying antar pendidik dan yang dididik. ketiga, aspek asuh. disini kami dihadapkan dengan adik-adik yang kami rasa dan memang seharusnya kami anggap sebagai adik kandung kami sendiri. bagaimana ketiga aspek tersebut dapat terlaksana dengan baik, akan dihubungkan dengan sistim among yang akan dilanjutkan pada post blog selanjutnya. terimakasih

Oleh
Fadhil
Gabriella

Vitto P.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               

0 komentar:

Posting Komentar