Rindu yang
Tak Terungkap
Malam
itu, Sarah hanya terduduk di pojok kamarnya seakan akan dia akan berpisah
dengan seluruh keluarga dan temannya. Selembar surat ia tuliskan sebagai
ungkapan rindu kepada ayah yang telah meninggal dan ibunya. Malam itu hanya
hujan yang menemaninya, seperti tak ada yang peduli kepadanya.
Ibu Sarah masih saja sibuk
di depan laptopnya mengerjakan tugas kantornya. Keesokan harinya, terlihat hal
yang tidak biasa dari perilaku Sarah. Sarah
yang sebenarnya anak mandiri, pagi itu sangat ingin dimanjakan ibunya. Namun,
ibunya tetap saja tak menghiraukannya. Terpendam dalam hati Sarah ungkapan
rindu kepada ibunya.
Hari itu, adalah hari
sekolah sekaligus hari spesial dalam hidup Sarah. Dia baru saja menginjak umur
ke 9 tahunnya. Namun, seakan akan ibunya lupa akan segalanya tentang hal
tersebut. “Bu, antar aku ke sekolah.” Pintanya dengan lirih. Ibu Sarah hanya
terdiam sambil menyodorkan sepeda sebagai ungkapan penolakan permintaan Sarah. Akhirnya
Sarah pergi ke sekolah seorang diri.
Tiba-tiba terdengar
keramaian dari kejauhan selang beberapa saat setelah keberangkatan Sarah. Ibu Sarah
pun langsung mendekati keramainan tersebut. Dan betapa kagetnya dia setelah
melihat apa yang terjadi. Sarah tergeletak dengan luka berat di kepalanya. Ibu Sarah
pun langsung melarikannya ke rumah sakit. Dalam perjalanan, Sarah sempat
tersadar, “Aku sayang ibu.” Ucapnya dengan lirih. Tanpa disadari ibunya kata-kata
itu menjadi kata terakhir di hidup Sarah. Beberapa detik kemudian Sarah
menghembuskan nafas terahkirnya. Rasa menyesal menusuk dalam hati ibu Sarah. Teringat
selama Sarah masih hidup dia tak pernah membahagiakan satu-satunya anak
tercintanya.
Keesokan harinya, ibu Sarah
menemukan sebuah catatan kecial di kamar Sarah yang jarang dimasuki orang
selain dirinya. Ia membacanya dengan tersedu-sedu.
Ibu.............
Aku rindu kepada
ibu.....
Aku ingin bersama
lagi seperti dulu....
Seperti saat masih
ada ayah bersama ibu...
Aku ingin memeluk
ibu....
Tetapi aku tak
mampu...
Ibu...
Bila aku pergi lebih
dahulu...
Ku nantikan ibu di
surgaku...
Rasa bersalah dan menyesal semakin menyelimuti dan
menghantui hari-hari ibu. Selang beberapa hari kemudian terdengar kabar ibu
Sarah telah jatuh sakit dan tidak lama kemudian meninggal dunia karena stroke.
TAMAT
Oleh:
- Dean Farrel R.W. XI MIA 2 / 08
- Djodi Adhikaputera XI MIA 2 / 10
- Haswin Akbar M. XI MIA 2 / 16
0 komentar:
Posting Komentar